Jumat, 22 Juni 2012

interaksi belajar mengajar


Nama    :Itmamun ‘Ibad
Kelas     : 4C
Nim        : 2900119

Interaksi Belajar Mengajar
Pengelolaan Kelas

1.       Sumber                : Film “Putih Abu-Abu”
2.       Deskripsi masalah
a.       Cerita
Kebiasaan Ica yang selalu membawa dan membaca majalah-majalah anak muda di lingkungan sekolah, seperti komik dan buku cerita lainnya. Hobi Ica adalah membaca majalah yang beraroma remaja. Tidak hanya di luar kelas, didalam kelaspun Ica selalu membaca majalah saat kegiatan belajar mengajar dan tidak mendengarkan guru menjelaskan. Disaat  jam istirahat Ica duduk di depan kelas bersama Mala tetapi sedang asyik-asyiknya Ica membaca majalah tiba-tiba ada guru yang sedang lewat dan mengetahuinya lalu guru tersebut langsung menarik majalah Ica, secara sadar Ica menarik majalahnya. Akhirnya aksi saling tarik-menarik majalah pun terjadi, dengan alasan yang berbelit-belit Ica lalu menarik majalahnya dan pergi meninggalkan gurunya. Saat ganti pelajaran, Ica selalu membaca majalah dengan serius tetapi karena gurunya galak maka majalahnya langsung ditarik dan  dibawa ke ruang BP.
b.      Jenis Masalah Pengelolaan Kelas
Jenis masalah yang terjadi yaitu masalah individual yaitu Attention getting behaviors (pola perilaku siswa dalam mencari perhatian) Ica yang selalu membawa majalah remaja ke sekolahan yang kerap membaca majalah didalam dan diluar kelas
c.       Cara mengatasi masalah
Cara mengatasi masalah tersebut dengan menggunakan pendekatan modifikasi tingkah laku, dengan menggunakan pendekatan ini guru memberi hukuman kepada Ica yang dianggap tidak mematuhi peraturan yang ada di dalam sekolahan. Hukuman tersebut bertujuan agar Ica menyadari kesalahannya dan tidak mengulanginya lagi
3.       Penyelesaian malah tersebut dengan pendekatan modifikasi tingkah laku karena sudah sesuai dengan dan sudah tepat.

analisis kajian drama


1.      Operasional Produksi
Pementasan musik dalam acara Festival Kebudayaan Yogyakarta ke XXII di Benteng Vredeburg pada tanggal 20 Juni 2010. Acara tersebut merupakan acara rutin yang setiap tahun selalu diadakan Festival Kebudayaan Yogyakarta. Dalam hal ini seni musik merupakan seni yang fenomenal yang sangat diminati oleh semua orang. Orang-orang yang terlibat dalam pementasa seni musik ini adalah para mahasiswa dari berbagai Universitas di Jogjakarta. Acara Festival Kebudayaan Yogyakarta ini juga mendapat respon?dukungan dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaaan Yogyakarta.
2.      Konsep Penyutradaraan
Secara kasatmata acara Festival Kebudayaan Yogyakarta yang ke XXII ini dapat memberikan kesan-kesan yang tidak dapat dilupakan oleh para penonton. Dalam konsep penyutradaraannya sangat bagus, semua terkonsep dan tersusun secara rapihingga mendapatkan hasil yang mmaksimal. Pementasan seni musik ini juga diadakan pada waktu siang hari  dan mendapat respon baik dan penonton sangat antusias saat menonton pementasan seni musik ini.
3.      Konsep Artistik
a.       Tata Panggung
Letak panggung yang berada di luar ruangan  dengan panjang 8 meter dan lebar 4 meter disertai 3 warna lampu dan tata dekorasi panggung yang sangat memukau sehinggapenontontidak bosan saat melihat panggung.
b.      Tata Suara
Dengan sound system yang berjumlah 4 buah yang berukuran 12 ditambah dengan pegeturan mixer agar suara tidak kemrenceng atau kurang enak didengar yang dapat menggangu kenyamanan penonton saat mendengarkan pentas seni musik. Volume yang diatur juga tidak terlalu keras dan tidak terlalu lirih sehingga  penonton dapat menikmatinya dengan keinginan penonton.
c.       Tata Lampu
Lampu yang digunakan saat acara Festival Kebudayaan Yogyakarta ini dengan menggunakan lampu 3 warna agar cahayanya tidak monoton dan tidak membosankan karena lampu tersebut memberikan kesan yang berbeda yang bersifat ramai.
d.      Tata Busana
Tata busana yang dipakai saat pentas seni musik ini sangat bervariasi, ada yang berseragam  rapi ada juga yang memakai kaos yang kelihatan style dengan celana pensil warna hitam.
e.       Tata Rias
Pada pementasan seni musik ini yang dibutuhkan yaitu minyak rambut pastinya akan kelihatan dengan gaya yang style dan maco.
4.      Aktor/Artis
Pemain Pementasan seni musik Festival Kebudayaan Yogyakarta adalah para mahasiswa dari berbagai Universitas di Yogyakarta.

TUGAS UJIAN AKHIR SEMESTER
“PEMENTASAN SENI MUSIK DALAM RANGKA
FESTIVAL KEBUDAYAAN YOGYAKARTA KE-22
DI BENTENG VREDEBURG”
Dosen Pengampu : Drs. YB. Maridja, M.Hum.










Disusun Oleh:
Itmamun ‘Ibad
29001119
4C

PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA
YOGYAKARTA
2011

tugas feature


Wajahnya selalu tampak gembira, tak pernah ia  terlihat perasaan sedih. Senyum ramah dan wajah riang selalu ia perlihatkan kepada semua orang. Tak pernah ia meminta belaskasihan kepada orang lain. Hari-harinya ia jalani dengan penuh semangat. Tak pernah ia mengeluh apalagi berputus asa. Ia selalu menjalankan pekerjaannya dengan sungguh-sungguh, meskipun banyak orang mengatakan pekerjaan itu sangat rendah. Bagi ia apapun pekerjaannya, harus selalu dijalankan dengan sebaik mungkin.
Ya inilah sekilas sosok Sumarmi yang bekerja menjadi penjual makanan di angkringan yang letaknya sebelah selatan perpustakaan kampus UST. Sumarmi adalah seorang ibu berumur 50 tahun.
Sumarmi rela menjadi penjual makanan di angkringan demi mencukupi semua kebutuhan keluarganya. Mulai dari makanan yang dimakan setiap harinya, hampir semuanya ditanggung oleh Sumarmi dan anak perempuanya. Walaupun penghasilan Sumarmi tidak menentu.
Sumarmi membuka angkringannya tepat pada pukul 08.00 WIB sampai pukul 15.30 WIB, “walaupun pembeli masih sepi tapi lebih baik buka angkringan agak gasik daripada pembelinya kelaparan” ujar Sumarni sambil sedikit ketawa.  
Sumarni yang membuka angkringan di sebelah selatan perpustakaan kampus UST ini karena tempatnya yang strategis, juga pembelinya difokuskan kepada mahasiswa karena angkringannya tepat berhadapan dengan Ukm Musik Dewantara, Ukm Pers Pendapa dan Ukm-ukm lainnya yang letaknya bersebelahan dengan Ukm Musik Dewantara, sehingga  mahasiswa tidak perlu repot-repot pergi jauh hanya untuk makan karena sudah ada angkringan di sebelah selatan Perpustakaan UST.
Dari mahasiswa dan mahasiswi pun antusias dengan adanya angkringan karena di samping Sumarni yang mudah bergaul dengan mahasiswa juga kalau bayar bisa hutang dulu (bon) dan itu yang bisa membuat mahasiswa makin cocok tetapi keesokan harinya tetap dibayar.
Berapapun hasil yang Sumarmi peroleh, Sumarmi tetap mensyukurinya. Karena bekerja adalah bukan semata-mata bagaimana Sumarmi dapat menghasilkan uang dari menjual makanan di angkringan, namun juga bagaimana Sumarmi dapat membantu oranglain sedapat Sumarmi dapat membantu.


TUGAS FEATURE
Dosen Pengampu : Drs. Tri Suparyanto













Disusun oleh :
Itmamun ‘Ibad (29 001 119)




PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA
YOGYAKARTA
2012