Meraih Rezeki dari Angkringan
Wajahnya selalu tampak gembira, tak
pernah ia terlihat perasaan sedih. Senyum, ramah dan wajah riang selalu
ia perlihatkan kepada semua orang. Tak pernah ia meminta belas kasihan kepada
orang lain. Hari-harinya ia jalani dengan penuh semangat. Tak pernah ia
mengeluh apalagi berputus asa. Ia selalu menjalankan pekerjaannya dengan
sungguh-sungguh, meskipun banyak orang mengatakan pekerjaan itu sangat rendah.
Bagi ia apapun pekerjaannya, harus selalu dijalankan dengan sebaik mungkin.
Sumarmi adalah seorang ibu berumur 50
tahun dengan mempunyai 1 putrinya karena suami Sumarmi merantau ke Ibukota.
Kehidupan Sumarni yang sederhana membuat Sumarni bisa menikmati hidup dengan
anaknya. Hidup dengan anakya yang belum bekerja bagi Sumarmi tidak menjadi
masalah.
Ya inilah sekilas sosok Sumarmi yang
bekerja menjadi penjual makanan di angkringan yang letaknya sebelah selatan
perpustakaan kampus UST.
Sumarmi rela menjadi penjual makanan
di angkringan demi mencukupi semua kebutuhan keluarganya. Mulai dari makanan
yang dimakan setiap harinya, hampir semuanya ditanggung oleh Sumarmi dan anak
perempuanya. Walaupun penghasilan Sumarmi tidak menentu.
“Saya lebih baik menjadi penjual
makanan di angkringan atau penjual kelas rendah dari pada saya tidak melakukan
perkerjaan sama sekali. Saya tidak memikirkan untung rugi dagangan saya, yang
penting dagangan saya laku semuanya” ungkap Sumarni.
Sumarmi membuka angkringannya tepat
pada pukul 08.00 WIB sampai pukul 15.30 WIB, “walaupun pembeli masih sepi tapi
lebih baik buka angkringan agak gasik daripada pembelinya kelaparan” ujar
Sumarni sambil sedikit ketawa.
Dari mahasiswa dan mahasiswi pun
antusias dengan adanya angkringan karena di samping Sumarni yang mudah bergaul
dengan mahasiswa juga kalau bayar bisa hutang dulu (bon) dan itu yang bisa
membuat mahasiswa makin cocok tetapi keesokan harinya tetap dibayar.
Berapapun hasil yang Sumarmi peroleh, Sumarmi tetap mensyukurinya. Karena bekerja adalah bukan
semata-mata bagaimana Sumarmi
dapat menghasilkan uang dari menjual makanan di angkringan, namun juga bagaimana Sumarmi dapat membantu orang lain sedapat Sumarmi dapat membantu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar